Kapan Bayi Anda Boleh Makan?
Hallo bunda, untuk bulan  ini kami ready stok. Bila Ayah dan Bunda ingin sewa/rental freezer untuk menyimpan ASIP bisa segera menghubungi kami. Kami melayani area Yogyakarta (Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul), Klaten, Dlanggu, Magelang, Purworejo, Temanggung, Solo dan sekitarnya. Silahkan dapat Menghubungi No Hp : 087738263485 ( Whattaps/SMS/Tlp) atau 5AF5CB41 untuk fast respons. Ayah dan Bunda tidak perlu repot, kami siap mengantar freezer pesanan Ayah Bunda ke rumah
Program ASI eksklusif akan berkahir pada saat bayi menginjak usia 6 bulan. Ini artinya ibu harus memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi ibu. Ibu juga mulai dapat memberikan makanan dengan konsistensi yang lebih padat. Ini artinya kini ibu benar-benar dapat mengeksplor jenis makanan sehat yang dimakan orang dewasa untuk diberikan kepada bayinya. Makanan pendamping ASI hendaknya yang sehat dan bernutrisi, dalam bentuk bubur karena sistem pencernaan bayi masih belum optimal. Sebaiknya meningkatkan jumlah asupan makanan selain ASI dilakukan perlahan, jangan tiba-tiba dalam jumlah banyak, supaya pencernaannya mampu beradaptasi dengan baik. Bayi juga seringkali sulit untuk disuapi, tapi seperti itulah normalnya, mungkin si buah hati sudah merasa kenyang dengan makanan barunya, jangan dipaksa jika buah hati Anda menolaknya. Apa Saja Tanda-tanda bahwa Bayi Sudah Siap Makan? Dibawah ini ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa bayi telah siap mengonsumsi MPASI. Bayi Anda mungkin memiliki satu atau dua tanda-tanda berikut ini ketika berusia enam bulan:
  • Dia mulai bisa meraih makanan dan memasukkan ke mulut karena telah ada koordinasi antara mata, mulut, serta tangannya.
  • Dia dapat duduk sendiri tanpa bantuan dengan kepalanya telah tersangga oleh tubuh dengan baik.
  • Bayi Anda tertarik pada makanan yang sedang Anda konsumsi.
  • Dia dapat menelan makanan. Jika tidak, dia akan mengeluarkan makanan itu kembali ke luar dari mulut.
Namun ada kalanya orang tua terburu-buru dalam memberikan makanan pada bayi yang dikira menunjukkan tanda-tanda siap makan. Padahal suatu tanda dari bayi belum tentu dapat menjadi petunjuk bahwa dia lapar dan siap makan, misalnya hanya karena bayi sudah bisa memasukkan jarinya ke mulut atau ingin minum ASI lebih banyak dibandingkan biasanya.
Membiasakan Bayi dengan MPASI Meski sama-sama mengonsumsi makanan padat seperti orang dewasa, namun pemberian makanan pada bayi harus dilakukan secara berbeda. Berikut ini dapat menjadi panduan dalam memberikan MPASI kepada bayi.
  • Ajak si Kecil makan bersama-sama bersama keluarga di meja makan. Balita cenderung untuk meniru yang dilakukan orang tua dan orang-orang di sekitarnya, sehingga nantinya dia akan mencoba mulai makan dengan tertib. Tempatkan bayi pada kursi makan khusus bayi dan kencangkan sabuk pengamannya jika ada.
  • Untuk memperkenalkan bayi pada makanan padat, awali dengan memberikan sebanyak beberapa sendok teh makanan, sehari sekali. Cobalah untuk memberikan jenis makanan berbeda tiap hari.
  • Pengenalan makanan pada bayi pasti memerlukan waktu dan kesabaran. Hindari memaksakan bayi untuk mengonsumsi makanannya. Ingat bahwa jika dia memang belum tertarik pada saat ini, bukan berarti dia tidak akan tertarik untuk makan. Cobalah untuk menawarkan MPASI kembali keesokan harinya.
  • Untuk mengantisipasi agar bayi tidak tersedak saat mengunyah dan menelan makanan, hindari meninggalkannya seorang diri.
  • Jika dia ingin, biarkan bayi mengambil dan memasukkan makanan sendiri ke dalam mulutnya.
  • Buat suasana makan menjadi menarik dan menyenangkan, misalnya dengan diiringi alunan musik atau menggunakan perlengkapan makan berwarna cerah.
  • Hindari menambahkan MSGatau penambah cita rasa, gula, maupun garam ke dalam makanannya. Semua bahan tambahan yang diberikan terlalu dini dapat berisiko kepada perkembangan dan membuat mereka menginginkan kadar yang lebih tinggi ketika berusia lebih dewasa.
  • Cobalah untuk merasakan dulu makanan yang akan disuapkan kepada si Kecil, terutama makanan panas, namun sebaiknya hindari meniupnya. Cukup didekatkan pada bibir dan dikipas jika memang terlalu panas.
  • Bayi tidak harus selalu makan tiga kali sehari. Lebih baik untuk makan dalam porsi kecil, tapi lebih sering dibandingkan jika dalam porsi banyak, tapi hanya sesekali.
  • Bersiaplah dengan kondisi saat makan karena bayi Anda akan antusias untuk mengaduk-aduk dan mengacaukannya. Selalu ingat bahwa situasi ini juga penting bagi perkembangannya. Anda bisa menyiapkan alas plastik untuk melapisi meja dan lantai di sekitar tempatnya makan.
  • Pakaikan celemek pada lehernya untuk mengantisipasi makanan yang tumpah dari sendok atau mulut.
  • Sebaiknya gunakan perlengkapan makan yang tidak terbuat dari kaca sehingga tidak berisiko pecah dan melukai bayi.
  • Pada usia ini hindari menyuapinya saat dia sedang duduk di kursi goyang untuk mengurangi risiko tersedak.
Kebiasaan dan pola makan anak bermula dari masa pertamanya mengonsumsi makanan. Berikan beragam jenis makanan sehat dan alami sehingga anak mendapat sebanyak mungkin manfaat sayur dan buah serta terbiasa menyantapnya.  
Open chat
Hallo,
Alvariza siap membantu anda